Akhirnya Bapak Mamak Terbang Juga!

Obrolan gue di masa kecil akhirnya jadi kenyataan. Sebagai anak nomor 4 dari 7 bersaudara yang tinggal di desa; waktu kecil emang pengalaman naik pesawat dan pergi ke tempat-tempat jauh, jauh banget dari pemikiran sehari-hari kita. Tapi untungnya Bapak dan Mamak (read: Ibu) gue selalu ngajarin untuk berpikir positif bahwa suatu saat kalau kita berusaha sungguh-sungguh, kita bisa capai apa yang kadang jauh dari pemikiran kita.

Nah, ga kayak temen-temen gue yang lebih beruntung lainnya, gue emang baru naik pesawat pertama tahun 2011 untuk semacam tugas mewakili Indonesia keluar. Semua biaya dibayarin Kementerian Pemuda dan Olahraga kala itu; jadi emang tinggal ongkang-ongkang kaki. Abis dari situ naik pesawat dan pergi ke tempat-tempat jauh jadi hal yang cukup biasa. Tapi nggak kalau buat Bapak Mamak. Meski anak-anaknya udah ke sana ke mari, mereka belum sempet nyicipin beberapa produk teknologi modern yang kita sering nikmati.

Awal tahun ini gue mikir-mikir kira-kira apa yang mau dan bisa gue ‘usahakan’ di tahun ini. Salah satu hal yang kepikir adalah untuk fasilitasi beberapa pengalaman pertama untuk Bapak dan Mamak. Beberapa pengalaman pertama yang tahun ini bisa gue coba usahakan adalah naik pesawat dan melihat situasi di luar pulau Jawa. Tapi akhirnya, Thanks God, Bapak Mamak juga mulai eksis di dunia maya.

Terdengar lucu sih. Tapi memang setiap orang dikaruniai kondisi-kondisi yang menarik. Misal Papa-Mama lo udah sering begini, tapi belum pernah begitu. Sama kayak Bapak Mamak gue sering begitu, tapi belum pernah alami yang begini. Haha, anyway. Kita semua harus bersyukur dengan kondisi-kondisi yang disediakan buat kita, beserta perjuangan-perjuangan yang perlu dilakukan dalam setiap konteksnya.

Well, OK. Waktu gue bilang mau ajak mereka untuk naik pesawat dan ke Kalimantan, sempat mereka bilang ‘mending uangnya ditabung buat yang lain’ etc. Biasa lah ya. Hahaha. Tapi sempet gue sampaikan kalau dalam konteks ini gue lebih prefer ‘bayar’ untuk beli pengalaman, daripada bayar untuk barang atau lainnya. Selain itu, memang kakak paling tua gue sejak beberapa tahun terakhir tinggal di Samarinda; jadi sekalian nengokin kondisi di sana.

Finally kita naik pesawat bombernya Garuda Indonesia dari Jogja ke Balikpapan dan sebaliknya. Dari Balikpapan kita naik mobil ke Samarinda dan gue sengaja pilih hotel yang cukup oke; karena Bapak Mamak belum pernah juga nginep di tempat yang lumayan. Secara pribadi gue happy liat tiap ekspresi mereka; gue emang bener-bener observasi sih dari awal berangkat dari rumah. Kerasa banget ada anxiety, excitement, happiness, dan you know lah gimana perasaan orang-orang yang baru pertama kali mengalami sesuatu – plus ditambah mereka akhirnya mengunjungi tempat perantauan anak pertamanya. Sampai-sampai malam pertama dan kedua di hotel mereka ga bisa tidur 😀

Sempet ke Desa Budaya Dayak – Pampang di Samarinda

Mamak gue juga sekarang udah pake WA dengan casciscus setelah kemarin gue dapet hadiah HP Android yang saat dapet, gue langsung kepikiran ini buat Mamak aja. Semoga dengan going digitalnya Mamak, makin banyak ilmu dan pengetahuan yang bisa dia serap dari desa; yang bikin dia makin bijak dengan cepatnya perubahan dunia.

Masih ada beberapa list yang gue usahakan untuk fasilitasi pengalaman pertama buat mereka. Semoga Bapak Mamak terus sehat supaya list-list itu bisa satu per-satu direalisasikan.

@yosea_kurnianto

10 thoughts on “Akhirnya Bapak Mamak Terbang Juga!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s